Selasa, 14 Mei 2013

TUHAN AKU MENGAKU AKU KALAH

Saya berusaha diam, seribu bahasa, saya melihat sekeliling saya sudah berbeda. Entah mimpi atau nyata semua ini terasaha kilat, tak terencana dan tak disangka. Namun ini bukan mimpi atau ilusi namun ini fakta yang saya temui. Fakta yang mau tak mau saya harus hadapi. 
Kisah ini yang berawal dari apa yang ku namai tekanan, ya saya tertekan di tempat yang baru, namun smua itu berubah pada saat smua yang bernama takdir Tuhan menghampiri. Smua canda, tawa, ceria musnah sirna tiada lagi asa. Duka menyelimuti jiwa ini, hampa dan tak dapat lagi terbang tampaknya. 

Dengan harumnya luika merenungi apa maksud smua ini, apa dibalik smua kisah yang Tuhan goreskan dalam lembaran dunia ini, smua takkan pernah tahu, apa maksud dari apa yang Tuhan maksud. Karna kadang tak semua yang kita inginkan menjadai apa yang Tuhan Kehendaki. 

Ada satu poin yang membuat satu hal aq sangat-sangat kecewa, banyak orang-orang sukses berkata "what u think, what u get", selalu positive thinking, "all iz well" , hukum timbal balik lah, seolah-olah apa yang aku temukan smua itu omong kosong yang hanya untuk kepentingan komersial. Aku kecewa, saat seseorang yang mempunyai impian besar, semangat yang luar biasa, dan keceriaan yang membuat semua orang terpengaruh, tak menjamin smuanya itu akan tercapai, mencintai pekerjaan, kerja keras yang tak kenal waktu, tak merubah takdir Tuhan. Tidak secuilpun. 

Semua akan terjadi tepat dan sesuai rencana Tuhan, tiada kuasa kita melawan. Sungguh aku sadar bahwa manusia tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Sungguh Tuhan Maha Segalanya. 

Disini di tempat yang dirancang Tuhan untuk move on, aku mengenal orang-orang baru yang tak tahu siapa mereka sebenarnya, mungkin ini dua kali bakal lebih sulit untuk beradaptasi, karena disini beda bahasa, beda budaya dan adat kebiasaan. Tapi ini mungkin sekenario Tuhan untuk menuliskan kisahku yang tidak pernah diketahui dimana endingnya. 

Tuhan aku mengaku kalah, dengan kesombongan dan ketidak bersyukuranku padaMu. Ternyata aku bukan apa-apa tanpaMu. Maafkan aku Tuhan. 

Ara disudut kota yang bukan biasanya.

0 komentar:

Posting Komentar